1. Setiap hari usahakan untuk memperhatikan pola-pola visual yang terdapat di sekeliling anda. Anda bisa menemukannya dalam laporan pendapatan dan pengeluaran, dalam data-data statistik, dalam fluktuasi pasar, atau pun dalam melihat prakiraan cuaca. Anda juga akan menemukan bahwa jika anda melihat suatu pola yang terpotong, inteligensi visual anda akan berusaha mencari bagian-bagian yang tidak ada.
2. Memperhatikan bangunan, pagar, lapangan parkir, dan konstruksi fisik lainnya. Cari pola-polanya (pola tersebut sesungguhnya telah lama ada, mungkin anda hanya belum memperhatikannya). Pagar di halaman rumah anda yang memiliki pola segi empat, atau bentuk X besar. Bangunan dengan susunan batu bata berbentuk zig-zag, menara, papan catur, dan pola-pola lainnya. Mobil-mobil di lapangan parkir ada yang di parkir sembarangan, dan ada yang di parkir dengan bentuk baris dua-dua atau tiga-tiga.
3. Memperhatikan desain-desain pakaian yang dikenakan oleh orang-orang. Cari pola-polanya dan anda akan menemukan banyak sekali, hingga mungkin anda akan kewalahan: pola bintik-bintik, pola persegi, kotak-kotak, permainan warna, pola-pola aneh yang dibuat dengan sengaja, dan sebagainya. Anda bahkan akan menemukan pola-pola dalam gaya: berbagai pola yang hanya menggunakan satu kancing, rok mini, celana pendek dengan kantong panjang dan sebagainya.
4. Memperhatikan cara orang-orang bertindak. Cari pola-pola dalam kesamaan dan dalam perbedaan. Salah seorang teman anda mungkin selalu menyilangkan tangannya saat sesuatu yang menyenangkan terjadi, salah seorang rekan anda selalu menutup pintu kantornya setelah pertemuan pemasaran hari Jum’at; pasangan anda terlihat gembira setiap kali anda berencana menonton film bersama – dan dari semua ini anda bisa memperoleh petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan kepribadian dan motif mereka.
5. Memfokuskan perhatian pada permasalahan yang tengah anda hadapi (yang ada kaitannya dengan elemen visual). Sebagai contoh, saat di kantor anda mungkin mengamati pola yang menunjukkan bahwa asisten anda kehilangan waktu hampir selama satu jam setiap hari karena dia harus beberapa kali mondar-mandir ke ruang fotokopi untuk menyalin dokumen. Atau, seperti yang saya alami, anda senang bersembunyi di suatu ruangan yang anda sukai dan bersantai sambil mengamati beberapa benda yang baru saja dikirim ibu anda. Atau anda mungkin menghadapi masalah produksi di mana segala sesuatunya dianggap berjalan lancar bagi pegawai yang bertugas memasang tangan dan kaki boneka, tapi dianggap ada masalah oleh pegawai yang bertugas menghias dan mengecat boneka.
6. Memperhatikan pola untuk menemukan solusi. Sesungguhnya, solusi seringkali ada secara implisit dalam perumusan anda atas permasalahan, dan ini sudah cukup bagi inteligensi visual anda untuk melompat ke arah solusi yang diinginkan. Dalam contoh tentang sekretaris anda yang kehilangan satu jam setiap hari karena harus bolak-balik ke ruang fotokopi, cukup masuk akal bila solusinya adalah dengan memindahkan mesin fotokopi ke ruangan sekretaris anda atau sebaliknya. Untuk masalah produksi, terlihat jelas bahwa memang lebih mudah memasang tangan dan kaki boneka dibandingkan dengan menghias dan mengecatnya, jadi anda bisa menambahkan pegawai bagian pengecatan, untuk mempercepat proses produksi.
Semakin lama waktu yang anda luangkan dalam mencari, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola seperti ini, maka semakin besar pula anda memberikan kesempatan perkembangan bagi inteligensi visual anda. Yang lebih penting lagi, anda akan menemukan bahwa inteligensi visual anda mampu mengisi semua ruang kosong, menunjukkan konteks atau arti yang lebih besar, dan menyelesaikan permasalahan yang ada.
No comments:
Post a Comment